Rabu, 25 Februari 2009

EL 2246 BLOG arus tegangan daya listrik

Annisa Lifta / 13406190
Tugas RL 2



ARUS LISTRIK

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya. arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dimana setiap elektron mempunyai muatan yang besarnya sama. Derajat termuatinya benda tersebut diukur dengan jumlah kelebihan elektron yang ada. Muatan sebuah elektron, sering dinyatakan dengan simbul q atau e, dinyatakan dengan satuan coulomb, yaitu sebesar q = 1,6 x 10-19 coulomb. Besarnya arus listrik diukur dengan satuan banyaknya elektron per detik, namun demikian ini bukan satuan yang praktis karena harganya terlalu kecil. Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A).
Rumus yang digunakan untuk mencari besar nya arus listrik
I = Q / t
dimana
I = arus listrik (Ampere = Coulomb / detik)
Q = muatan listrik
(coulomb) t = waktu (detik)



TEGANGAN LISTRIK


Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Pada sebagian besar konduktor logam, hubungan arus yang mengalir dengan potensial diatur oleh Hukum Ohm. Ohm menggunakan rangkaian percobaan sederhana , dia menggunakan rangkaian sumber potensial secara seri, mengukur besarnya arus yang mengalir dan menemukan hubungan linier sederhana, dituliskan sebagai

V= I .R
Dimana
V = Tegangan listrik
(volt)
I = Arus Listrik (Ampere)
R = Hambatan listrik (ohm) Satuan SI untuk Tegangan adalah volt(V)

R menjadi ukuran seberapa besar konduktor menahan laju aliran elektron. berlakunya hukum ohm sangat terbatas pada kondisi-kondisi tertentu, bahkan hukum ini tidak berlaku jika suhu konduktor tersebut berubah. Untuk materialmaterialatau piranti elektronika tertentu seperti diode dan transistor, hubungan I dan V tidak linear



gambar 1.6 MODEL VISUAL TEGANGAN

1.Dua bola yang bermuatan positif dan bermuatan negatif, karena muatan keduanya sangat lemah dimana beda potensial antara keduanya mendekati nol, maka kedua bola tidak terjadi interaksi, kedua bola hanya diam saja (gambar 1.6a).
2.Dua buah bola yang masing-masing bermuatan positif, dan negatif. Dengan muatan berbeda kedua bola akan saling tarik menarik. Untuk memisahkan kedua bola, diperlukan usaha F1 (gambar 1.6b).
3.Kejadian dua buah bola bermuatan positif dan negatif, dipisahkan jaraknya dua kali jarak pada contoh no.2, untuk itu diperlukan usaha F2 sebesar 2.F1 (gambar 1.6c).
4. Ada empat bola, satu bola visual tegangan bermuatan positif dan satu bola bermuatan negatif, dua bola lainnya tidak bermuatan. Jika dipisahkan seperti contoh no.3, diperlukan usaha F2 sebesar 2.F1 (gambar 1.6d).



DAYA ( Power)

Laju hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik atau energi yang diberikan pada elektron tiap satuan waktu didefinisikan sebagai daya (power) p. Sebuah lampu penerangan dengan menggunakan lampu pijar dan dihubungkan dengan sumber listrik, lampu tersebut akan menyala. Dengan adanya lampu tersebut menyala tentunya akan menimbulkan energi panas. Hal ini menunjukan adanya suatu usaha listrik yang mengalir dari kutub positif melalui lampu dan kembali ke kutub negatif ari sumber listrik. Usaha listrik tersebut dinamakan Daya Listrik. Daya listrik dinyatakan dengan satuan Watt (W) dan notasinya dituliskan dengan huruf P. Adapun rumus Daya Listrik adalah :

P = VxI


di mana
P adalah daya (watt atau W)
I adalah arus (ampere atau A)
V adalah perbedaan potensial (volt atau V)
Besar kecilnya daya listrik adalah sangat tergantung dari besarnya arus dan tegangan yang mengalir dalam rangkaian tersebut.

Sabtu, 14 Februari 2009

EL 2246 BLOG

13406190 , Annisa Lifta Kurnia Dewi, http://annisalifta.blogspot.com


Pertanyaan

1. Apakah itu kesetrum?
2. Kenapa kesterum itu berbahaya?
3. Ambang mana yang disebut berbahaya? mana yang tidak?
4. Apa bedanya kesetrum dengan tegangan DC dan AC?
5. Berapakah Hz Listrik?
6. Kenapa listrik Indonesia sekarang menjadi 220 volt?

Jawaban

1. kesetrum adalah mengalirnya arus listrik melewati tubuh
2. Kesetrum bahaya karena Arus listrik yang cukup besar dapat menyebabkan kerusakan sel tubuh
3. Ambang yang disebut bahaya jika arus listrik lebih besar dari 0,1 Ampere ( > 0,1 )
dan ambang yang tidak bahaya jika arus listrik lebih kecil dari 0,1 ( < 0,1 )

0,001 A = sedikit pusing
0,005 A = rasa terkejut tapi tidak sakit
0,006 A - 0,03 A = rasa sakit
0,05 A - 0,15 A = rasa sakit ekstrem
1 A - 4,3 A= rasa sakit ekstrem
10 A = Kematian, terbakar


4. Kesetrum dengan tegangan AC dan DC sama bahayanya
5. Listrik = 60 Hz
6. Indonesia mengikuti eropa 220 volt dengan alasan penggunaan arus akan lebih kecil sehingga
drop tegangan akan lebih kecil sehingga tingkat efisiensi nya akan menjadi lebih besar